Kamis, 27 Oktober 2011

Kisah Kita

Malam berlalu
Tapi kisah kita masih juga belum berakhir
D’javu mimpi yang terus berulang
Menjerat dan mengikatku pada tiang takdirmu yg gelap

Senja adalah gerbang tempatku terpaku teteskan lara
Mematung dalam luka dan ketakutan
Untuk setiap keingkaranmu
Kupenuhi hatimu dengan kutukan

Malam-malam terus berlalu
Tidak ada TAMAT untuk kisah kita



Kalut

Dibalut kalut
Badai takut menguap ke laut
Wajahmu menempel lekat di ujung mata
Inginku kuat akhiri semua

Dalam balutan kalut
Aku tersudut pada jalan buntu
Terlalu letih untuk sekedar berharap
Pada ingin NYA aku berserah

Pada puncak kalut
Aku dibawa pada kebaikan NYA
Dibukakan mata tuk temukan jalan pulang
Diberinya kekuatan tuk berdiri dan lanjutkan perjalanan



Kamu

Ketika kembali dijajah pesonamu
Masa lalu tak lebih dari cerita
Air mata maafmu adalah rintik candu yg mengalir membius rasa
Mengganti sakit, keringkan luka

Ketika bosanmu kembali hadir
Sengaja atau tidak, kau sibak smua trik sesalmu
Tancapkan luka baru tepat ditempat yg lama
Lalu asal, kau minta aku lupakan mu

Hampa adalah kado abadi yang kau beri
Yg slalu menyapaku setiap pagi
Dan temaniku habiskan hari

Tapi sungguh, aku tak bisa mengganti rasa ini
dengan kebencian ataupun dendam
Karna sungguh, kau mengikat mati akalku
dengan pengertian akan rumitnya kenyataan



kita

Kita sepasang berjalan menuju pantai
Tersihir warna warni sempurna sang senja
Berlari tanpa arah dan alas di hamparan pasir berkerikil

Kita sepasang berdiri gamang menanti badai
Dibibir pantai yg dipenuhi ratusan ribu aturan
Sekarat,… menunggu ajal ditemani penghianatan dan pengampunan

Kita sepasang saling tatap teriaki takdir
Membayar mahal harga sebuah perbedaan
Gadaikan rasa jadi budak ketidakberdayaan

Kita sepasang melangkah gontai dekati malam
Lepaskan genggaman menuju kekegelapan